5 Essential Elements For DEWAPETIR33 DAFTAR
5 Essential Elements For DEWAPETIR33 DAFTAR
Blog Article
Ia digambarkan pada banyak ilustrasi kesenian sebagai sosok yang besar dan berotot, mempunyai kulit merah berapi yang memperkuat karakter iblisnya, memiliki wajah dengan ekspresi yang menyeramkan dan memungkinkan untuk melepaskan semua kekejaman, serta membawa biantang peliharaan bernama Raiju yang berwujud bola api.[3] Terkadang ia digambarkan dengan dua tanduk, sementara di sebagian gambar lainnya hanya memiliki rambut panjang yang berdiri tegak.
Cerita Minos dan Epimenides mengindikasikan bahwa gua-gua ini merupakan tempat ritual inkubasi oleh para raja dan pendeta. Di Kreta, Zeus dilambangkan sebagai pemuda berambut panjang alih-alih sebagai orang dewasa, dan dipuja sebagai ho megas kouros "pemuda yang hebat".
Kemunculan Sirius menandakan meluapnya Sungai Nil, janji akan kesuburan dan melambangkan siklus keberadaan sehingga dihubungkan dengan Osiris, dewa kematian dan kebangkitan, dan Isis, dewi yang membangkitkannya. Bintang-bintang ini kemudian disebut ‘Pengikut Osiris’ yang berlayar mengarungi langit malam sesuai dengan pola ilahi. San dan Sothis di surga merefleksikan pasangan Osiris dan Isis, serta dewa Sopdu (putra Sothis), wujud astral Horus. Oleh sebab itu langit malam menceritakan kisah-kisah yang paling bermakna dalam kebudayaan Mesir dan meyakinkan bangsa Mesir akan ketidakterbatasan keberadaan dewa-dewi saat mereka melihat bintang-bintang.
Mantra ini terkenal sebagai ‘Mantra dari Dua Belas Gua’ dan disebutkan adanya persembahan yang harus ditinggalkan untuk dewa-dewi ini. Bangsa Mesir meninggalkan mangkuk-mangkuk persembahan di gua-gua untuk para dewa-dewi ini.
Ma'at digambarkan sebagai seorang wanita yang memakai mahkota dengan bulu burung unta. Namanya berarti ‘yang lurus’ lebih jauh lagi, konsep harmoni meresap ke dalam setiap aspek kehidupan bangsa Mesir. Ada waktunya untuk setiap tindakan dan aspek keberadaan dalam ma'at tetapi semuanya harus dikenali dan ditindaklanjuti pada waktu yang tepat.
Denwen – Dewa ular dalam wujud seekor naga yang dikelilingi api. Dia memiliki kuasa atas api dan cukup kuat untuk menghancurkan dewa-dewi.
Banyaknya dewa-dewi Mesir merupakan titik fokus dari ritus pemujaan dan praktik keagamaan pribadi negara tersebut. Dewa-dewi ini juga memainkan peran dalam ritual pemakaman besar dan dalam kepercayaan Mesir akan kebahagiaan abadi setelah kematian. (98)
Serket (Selket, Serqet atau Serkis) – Dia adalah dewi pelindung dan juga dewi pemakaman yang penting yang kemungkinan berawal dari Periode Pradinasti (sekitar 6000-3150 SM) dan pertama kali disebut pada Dinasti Pertama Mesir (sekitar 3150-2890 SM). Dia paling dikenal dari patung emasnya yang ditemukan di keuburan Tutankhamun. Serket adalah dewi kalajengking yang digambarkan sebagai wanita dengan seekor kalajengking di kepalanya dan lengan menjulur dalam pose melindungi. Kemungkinan Serket adalah Dewi Ibu yang awal yang berevolusi menjadi dewi yang melindungi orang-orang (terutama anak-anak) dari bisa kalajengking dan kemudian menjadi dewi yang melindungi dari segala macam bisa. Sebuah cerita yang dikenal sebagai Isis dan Tujuh Kalajengking menceritakan bagaimana Isis dihina oleh seorang wanita kaya dan Serket, yang mengutus ketujuh kalajengkingnya untuk melindungi Isis, memerintahkan salah satu kalajengking here tersebut untuk menyengat putra wanita itu.
Kemudian saat dia sudah cukup umur, dia bertarung dengan pamannya untuk kerajaannya dan menang – mengembalikan tatanan pada negeri. Raja-raja Mesir, dengan beberapa pengecualian, semuanya mengaitkan diri mereka dengan Horus saat masih hidup dan dengan Osiris saat sudah meninggal. Raja Mesir dianggap sebagai inkarnasi hidup Horus dan melaluinya sang dewa memberikan semua hal baik kepada bangsanya. Biasanya Horus digambarkan sebagai pria dengan kepala elang tapi diwakili oleh banyak gambaran berbeda. Simbolnya adalah Mata Horus dan burung elang.
Dia adalah adik dan suami Hera. Dalam seni dia digambarkan sebagai pria dewasa berjenggot dan berbadan kuat. Simbolnya adalah petir, tongkat kerjaan dan burung elang.
Shentayet – Dewi pelindung yang namanya berarti ‘Janda’ dan diasosiasikan dengan aspek Isis yang kehilangan suaminya dan kemudian membangkitkannya lagi.
Dia adalah anak Kronos dan Rhea dan kakak Zeus dan Hades. Dalam seni klasik, dia digambarkan sebagai pria dewasa berjenggot dengan badan kuat dan memegang trisula. Simbolnya adalah trisula, lumba-lumba dan kuda.
Renpet – Dewi yang merupakan personifikasi tahun. Dalam inskripsi dia dilambangkan oleh dahan palem yang berlekuk yang menandakan berlalunya waktu, hiroglif untuk ‘tahun’.
Ha memberikan perlindungan dari bangsa Libya dan membuka oasis-oasis untuk para pelancong di padang pasir. Digambarkan sebagai lelaki muda yang kuat dengan tanda gurun pasir di atas kepalanya.